KESENIAN PENCAK SILAT


KESENIAN PENCAK SILAT
A.    PENDAHULUAN
Kesenian pencak adalah kesenian budaya asli indonesia yang mengadopsi gerakan- gerakan dari gerakan silat, namun cara memainkannya dengan diiringi musik dan gerakannya pun masih sederhana dan bisa dibilang masih menggunakan gerakan dasar dari gerakan silat tersebut dan gerakan tersebut diakukan secara berulang-ulang sampai ada yang kesurupan, karena kesenian pencak ini hampir menyerupai kesenian jaran kepang yang ada beberapa orang yang kesurupan, dan itu lah yang sangat di tunggu-tunggu para peonton.
Dalam kesenian ini semuanya boleh mengikuti dari yang muda sampai yang tua karena tidak berbahaya asalkan dia tidak kesurupan, karena jika kesurupan dia akan meminta yang aneh-aneh seperti duri dari pohon salak, anak ayam yang masih hidup, namun ada juga yang meminta makanan buasa seperti buah-buahan dan lainnya.
B.     PELAKSANAAN 
Kesenian ini di laksanakan saat ada acara-acara besar seperti merdi dusun / merdi desa, peringatan maulid dan yang lainnya. Dan dilakukan di tempat yang lapang agar tidak terjadi sesuatu yang tidak di inginkan.
            Sebelum melakukan pentas para pemain berzyarah ke kubur tujuannya untuk meminta keselamatan dan kelancaran saat melakukan pentas dan di lanjutkan selamatan kecil-kecilan yang hanya di lakukan kelompok tersebut, dan saat setelah melakukan pentas malamnya mereka juga melakukan slamatan/syukuran karena telah sukses melakukan pentas.
1.      Pelaku budaya
Orang-orang yang melakukan atau memainkan kesenian ini adalah orang yang masuk dalam grup pencak, dan cara/syarat untuk mengikuti/masuk dalam grup tersebut pun sangat mudah  yaitu orang tersebut Cuma bilang kepada pemimpin kelompok, dan orang tersebut harus niat dan memiliki loyalitas yang tinggi, dan siap jika di mintai iuran berapapun untuk membeli perlengkapan.
Dan saat bermain/pentas mereka bermain bergantian yang memainkan pertama adalah yang masih junior, biasanya memainkannya dengan dua putaran dan langsung di lanjutkan dengan yang senior dan yang senior memainkannya lebih dari dua putaran atau sampai ada yang kesurupan.
2.      Fasilitas atau alat
fasilitas atau alat yang di gunakan sangat sederhana hanya membutuhkan alat musik seperti terbang rebana dan jidur, pakaian warna hitam layaknya pemain silat dan sabuk namun ada jiga yang memakai ikat kepala. Sabuk tersebut ada yang warna merah dan ada juga yang warna putih tergantung selera.
Dan tempat untuk latihan pun bisa di mana saja yang penting memiliki tempat yang luas, dan biasanya saat latihan mereka menggunakan jalan raya sebagai tempat latihan dan bisa juga menggunakan halaman rumah yang sedikit luas.
3.      Managemen
kegiatan latihan rutin di laksanakan pada malam minggu, karena kebanyakan pemain adalah anak-anak yang madih sekolah. Dan yang melatuh adalah seorang yang sudah senior atau seorang yang sudah mengerti/hafal semua gerakan. Saat pementasan semua wajib ikut namun di bagi per kelompok, ada kelompok yang sudah senior dan kelompok yang junior, dan bagi kelompok yang junior hanya melakukan setengahnya dari semua gerakan.Dan jika ada seseorang yang ingin kesurupan atau kerasukan dia harus puasa selama 7 hari sebelum melakukan pentas.
4.      Subjek
Disorot dari sosial mereka memiliki sosial yang tinggi dan solidaritas yang tinggi sehingga mereka sangat kompak dan lihai saat bermain, tidak ada perdebatan dalam kelompok ini dan mereka menuruti ketia mereka, kelompok ini juga memiliki struktur organisasi seperti ketua, wakil ketua, bendahara, sekertaris dan pelatih yang memang sudah mumpuni.
            

0 komentar:

Posting Komentar

[ Vistory ]

Blogger templates