UNEN-UNEN UTAWA LELUNGIDAN BAHASA JAWA
"memayu hayuning bawana" (melindungi bagi kehidupan dunia).
"Ngelmu iku kalakone kanthi laku"
(bila ingin pandai harus belajar). Ini berarti bahwa bila ingin pandai, seorang anak didik dalam keluarga harus belajar keras. Hal ini dapat disamakan dengan ungkapan
"Jer basuki mawa beya"
(keberhasilan seseorang diperoleh dengan pengorbanan).
"Nulada laku kang utama"
(mencontoh perbuatan yang baik). Ini berarti semua anggota keluarga harus mencontoh pada perbuatan yang utama dan yang baik.
"Ngono ya ngono, ning aja ngono"
(demikian ya demikian, tetapi jangan demikian). Ini berarti berbuat boleh, berbicara boleh juga, tetapi jangan sampai menyakiti hati dan perasaan orang lain. Atau dalam berbuat jangan melewati wewenangnya. Ungkapan ini untuk mengendalikan diri, jangan berbuat melebihi wewenangnya dan jika berbicara jangan orang lain tersinggung.
"Aja nggugu karepe dewe"
(jangan berbuat sekehendak sendiri). Atau “Aja nuhoni benere dewe” (jangan merasa benar sendiri). Atau “Aja mburu menange dewe” (jangan mengejar/merasa menang sendiri). Ungkapan tersebut di atas sifatnya memperingatkan dalam keluarga atau lebih luas dalam masyarakat agar jangan menganggap dirinya yang paling benar, dalam tingkah laku, kepandaian dan kebijakan, pendapatdan lain sebagainya.
"Mikul dhuwur mendhem jero"
{memikul tinggi menanam dalam). Artinya orang yang senantiasa bertanggungjawab kepada keluarga dengan membawa nama baik keluarga atau orang tua. Dengan menjunjung derajat orang tua si anak akan harum namanya.
"Kacang mangsa tinggal lanjaran"
(kacang tidang mungkin meninggalkan jalur). Maksudnya, watak dan tingkah laku anak biasanya mirip dengan tingkah laku orang tua. Ini berarti bahwa orang tua harus yang baik kepada anak-anaknya agar anak-anaknya selalu merasa nyaman dalam kehidupan keluarga.
"Kaya mimi lan mintuna"
(seperti sepasang ikan mimi dan mintuna). Artinya kasih sayang ayah dan ibu, tidak bercerai-berai atau tidak dapat diceraikan dan selalu rukun. Kasih sayang ibu dan ayah, dapat digeser ke kasih sayang adik-kakak, orang tua-anak dan sebaliknya anak harus hormat kepada orang tua dan berbakti agar dalam keluarga tidak terjadi pertengkaran.
"Wong bodho dadi pangane wong pinter"
(orang yang bodoh menjadi objek rejeki orang yang pinter). Ungkapan ini menggambarkan perubahan dalam idealisme dan cara pendidikan keluarga yang berlainan. Dalam keadaan sekarang generasi muda harus rajin belajar, menjadi orang yang pandai untu kesuksesan hidupnya.
Unknown | 2 November 2019 pukul 04.43
Terima kasih ya bermanfaat banget
Unknown | 15 Oktober 2020 pukul 17.51
Woi artinya harus b.jawa dong utk soal b.jawa
Unknown | 15 Oktober 2020 pukul 17.52
Ini utk soal knp harus b.indonesia artinya ini judulnya kan unen unen diteliti lagi dong susah bet